
Guci Abu Terbaik & Proses
Guci Abu
Guci yang dipakai untuk
kebutuhan untuk menyimpan abu yang sudah di kremasi berupa makhluk hidup yang
sudah kremasi, seperti manusia, hewan peliharaan, atau makhluk yang di kasihi,
untuk sebuah kenangan.
Guci abu di sini kita,
akan membicarakan untuk kebutuhan manusia dan makhluk hidup yang di pelihara.
Awal kremasi abu jenazah berasal dari warga kebudayaan warga Jepang, sampai
sekarang sudah meluas ke Indonesia.
Kremasi adalah pembakaran mayat hingga menjadi abu dengan menggunakan kayu, gas, atau listrik1. Abu kremasi biasanya berupa fragmen tulang yang digiling menjadi bubuk. Abu kremasi dapat disimpan di rumah abu atau dilarung ke laut sesuai dengan tradisi dan agama masing masing. Hal ini merupakan adat dan kepercayaan masing masing.
Cara
memilih tempat kremasi yang baik tergantung pada beberapa faktor, seperti:
- Kepercayaan
dan keyakinan keluarga yang berduka. Beberapa agama dan budaya memiliki
aturan dan tradisi tersendiri tentang kremasi, seperti Kristen, katolik, Hindu,
Buddha, dan Bali. Anda dapat berkonsultasi dengan pemuka agama atau tokoh
adat untuk mengetahui tempat kremasi yang sesuai dengan keyakinan masing
masing.
- Biaya
dan fasilitas kremasi. Biaya kremasi bervariasi di setiap krematorium,
tergantung pada layanan dan fasilitas yang ditawarkan. Anda dapat membandingkan
biaya kremasi di beberapa krematorium di Jakarta dan sekitarnya.
Anda juga dapat menanyakan tentang fasilitas yang disediakan, seperti
ruang tunggu, ruang doa, ruang simpan abu, dll.
- Lokasi dan jarak krematorium. Anda dapat memilih tempat kremasi yang dekat dengan rumah atau tempat tinggal keluarga yang berduka, agar lebih mudah dan hemat waktu dalam mengurus proses kremasi.
Cara mengurus proses kremasi terdiri dari beberapa
langkah, antara lain:
- Mengurus administrasi di krematorium dengan
melengkapi dokumen yang dibutuhkan, seperti KTP almarhum, kartu keluarga,
sertifikat formalin, surat kedukaan dari rumah sakit, dan surat kedukaan
dari kelurahan. Keluarga juga dapat
menentukan siapa yang berhak untuk mengambil abu jenazah.
- Memandikan
dan memberi pakaian pada jenazah. Peralatan medis, perhiasan,
atau aksesoris lain yang menempel pada jenazah akan dilepaskan terlebih
dahulu dan dikembalikan kepada keluarga3.
- Memasukkan
jenazah ke dalam peti mati yang sesuai atau wadah kardus yang kaku. Peti mati akan dibakar
bersama jenazah yang ada di dalamnya.
- Melakukan
kremasi dengan menggunakan tungku yang dirancang khusus. Suhu tungku dapat mencapai
800-1000°C dan proses kremasi dapat berlangsung selama 1-2 jam5.
- Mengambil
abu jenazah dari tungku dan memisahkan benda-benda yang tidak terbakar,
seperti gigi, tulang, atau logam. Abu jenazah kemudian
dimasukkan ke dalam wadah atau Guci yang disediakan oleh krematorium atau
keluarga.